ILMU BUDAYA DASAR ( I B D )
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Pada umumnya Ilmu Budaya Dasar
adalah suatu ilmu yang mempelajari sebuah dasar dasar kebudayaan, namun jika
untuk mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu
membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu jiwa dari nilai nilai
yang ada di dalam masyarakat. Jadi pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan
atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik
jasmani maupun rohani.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
§
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungan budaya.
§
Memberi kesempatan pada mahasiwa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan
daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal
tersebut.
§
Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar
mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Para akademisi diharapkan akan
lebih lancar dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Dua masalah pokok yang dipakai
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar.
Kedua masalah pokok ialah:
§
Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan
masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya, baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan
budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam
pengetahuan budaya.
§
Hakekat manusia yang satu (universal), namun banyak
perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang, tempat, waktu,
proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana terwujud dalam
berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah
laku, dan hasil kelakuan mereka.
Dari kedua masalah pokok yang
dapat dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut di atas, nampak
dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia
tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan
manusia dengan alam, dengan sesama manusia dan bagaimana pula hubungan manusia
dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar. Pokok bahasan yang
akan dikembangkan adalah:
§
Manusia dengan cinta kasih
§
Manusia dan keindahan
§
Manusia dan penderitaan
§
Manusia dan keadilan
§
Manusia dan pandangan hidup
§
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
§
Manusia dan kegelisahan
§
Manusia dan harapan
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya
yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya,
terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan, patung dan
sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan
cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan
cabang-cabang tersebut. Pokok bahasan manusia dan cinta kasih misalnya, dapat
didekati dengan menggunakan karya seni sastra, atau filsafat atau seni tari dan
sebaginya. Disamping itu pokok bahasan manusia dan cinta kasih juga dapat
didekati dengan menggunakan gabungan karya seni sastra, karya seni tari, atau
filsafat dan sebagainya.
Perbedaan Antara Pengetahuan Budaya Dan Ilmu Budaya
Dasar
Pengetahuan budaya yaitu sesuatu
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide,cara pandang
atau gagasan atau juga berupa kesimpulan yang muncul dalam pikiran kita tentang
budaya dasar yang kita pelajari. Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang mempelajari
dasar-dasar kebudayaan, seperti mencakup: kesenian, bahasa, adat-istiadat, budaya
daerah, budaya nasional.
Kajian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa maupun mahasiswi dengan cara memperluas
wawasan pemikiran terhadap kebudayaan.
Hubungan antara Teknologi dan Budaya dalam Kehidupan Manusia
Teknologi merupakan perkembangan
suatu media/alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta
mengendalikan suatu masalah. Perkembangan teknologi berlangsung secara
evolutif. Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat
ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak
pertumbuhan melalui industri. Sebagian dari kita beranggapan teknologi
adalah barang atau sesuatu yang baru. Padahal, kalau kita membaca sejarah,
teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala
kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budayaterbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.
Hubungan Teknologi dan Kebudayaan
Teknologi merupakan salah satu
komponen kebudayaan. Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,
memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul
dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara
mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang
berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling
sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem
peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
§
Alat-alat produktif
§
Senjata
§
Wadah
§
Alat-alat menyalakan api
§
Makanan
§
Pakaian
§
Tempat berlindung dan perumahan
§
Alat-alat transportasi
Ciri
Khas Kebudayaan Indonesia
Koentjaraningrat dalam bukunya ‘Kebudayaan Mentaluitet dan Pembangunan’ meng-
gambarkan kebudayaan mencakup 7 unsur universal sesuai urutan dari yang lebih
sukar berubah, yaitu:
1.
sistem religi
& upacara keagamaan.
2.
sistem dan
organisasi kemasyarakatan.
3.
sistem
pengetahuan.
4.
sistem bahasa.
5.
sistem
kesenian
6.
sistem
matapencarian hidup.
7. sistem teknologi dan peralatan.
Kebudayaan adalah khas hasil manusia, karena di dalamnya, manusia
menyatakan dirinya sebagai manusia, mengembangkan keadaannya sebagai manusia,
dan memperkenalkan dirinya sebagai manusia. Dalam kebudayaan, bertindaklah
manusia sebagai manusia dihadapan alam, namun ia membedakan dirinya dari alam
dan menundukkan alam bagi dirinya. Ciri-ciri khas kebudayaan adalah:
1.
Bersifat
historis. Manusia membuat sejarah yang bergerak dinamis dan selalu maju yang
diwariskan secara turun temurun;
2.
Bersifat
geografis. Kebudayaan manusia tidak selalu berjalan seragam, ada yang
berkembang pesat dan ada yang lamban, dan ada pula yang stagnant. Dalam
interaksi dengan lingkungan, kebudayaan kemudian berkembang pada komunitas
tertentu, dan lalu meluas dalam kesukuan dan kebangsaan/ras. Kemudian
kebudayaan itu meluas dan mencakup wilayah/regiona, dan makin meluas dengan
belahan-bumi. Puncaknya adalah kebudayaan duniawi dalam era informasi dimana
terjadi saling melebur dan berinteraksinya kebudayaan-kebudayaan.
3. Bersifat perwujudan nilai-nilai tertentu. Dalam
perjalanan kebudayaan, manusia selalu berusaha melampaui (batas)
keterbatasannya. Di sinilah manusia terbentur pada nilai, nilai yang mana, dan
seberapa jauh nilai itu bisa dikembangkan? Sampai batas mana?
Indonesia sendiri
memiliki sebuah kepribadian yang menjadi ciri khas dari Indonesia itu sendiri
yaitu Pancasila. Bangsa Indonesia dan juga dasar negara yaitu Pancasila,
terbentuk berdasarkan perbedaan. Pancasila sendiri hadir sebagai penengah
adanya perbedaan yang ada. Dan sebagai bentuk kepribadian bangsa Pancasila
membuat Indonesia hadir dengan ciri khas yang membedakannya dengan negara lain. Ciri khas tersebut dapat dicermati dari setiap sila dari
Pancasila itu sendiri, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa, sejak zaman dahulu bangsa Indonesia bisa
dikatakan sebagai bangsa yang sudah mengenal konsep ‘Tuhan’ yang dilakukan
dengan berbagai cara oleh setiap lapisan masyarakat.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sila kedua ini bisa dilihat
dari masyarakat Indonesia yang terkenal dengan keramahannya. Sifat ramah
merupakan bagian dari sikap kemanusiaan dimana masyarakat Indonesia ingin hidup
berdampingan dengan siapapun secara damai.
3. Persatuan Indonesia, Indonesia lahir dari perbedaan. Perbedaan
pendapat, suku, agama, bahasa, budaya dan lainnya. Tradisi persatuan telah
mengakar di Indonesia bakan sejak zaman kerajaan. Adanya jiwa persatuan
mendorong adanya kekuatan untuk melawan penjajah.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, sila keempat ini sebenarnya mencerminkan
pengertian Demokrasi namun demokrasi yang ada di Indonesia tidak menganut
sistem demokrasi negara barat. Sistem demokrasi yang dianut Indonesia adalah
sistem demokrasi Pancasila yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam
menyelesaikan segala permasalahan yang ada.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sila terakhir
ini jika diresapi merupakan Perwujudan apabila dari sila-sila sebelumnya yaitu
sila pertama, kedua, ketiga dan keempat benar-benar dipahami dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dimana akhirnya benar-benar terwujud rasa adil
lahir maupun batin.
Pancasila bisa
dikatakan sebagai identitas bangsa Indonesia dan apabila setiap generasi
memahami tidak hanya sekedar mengetahui kelima sila tersebut maka berbagai
dampak yang kurang baik yang muncul dari budaya luar sebagai efek globalisasi
bisa dibentengi. Budaya barat tidak selalu memiliki efek buruk. Karena pada
dasarnya budaya tidakakan berhenti namun Akan terus berkembang maka mencegah
budaya luar ke Indonesia tentu tidak bisa dilakukan.
Macam Macam Kebudayaan Yang Ada Di Indonesia
Budaya
Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia
merdeka pada tahun 1945.
a.
Kebudayaan Nasional,
Definisi
kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 yakni : "Kebudayaan
nasional yang berdasarkan pancasila adalah perwujudan cipta,karya
dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya
upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan
martabat bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna
pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan
demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya." Disebut
juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan
nilai-nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa kebudayaan nasional yang dirumuskan
oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang di landasi oleh
semangat pancasila.
b.
Kebudayaan Lokal,
Budaya local sering disebut juga
sebagai kebudayaan daerah. Menurut Parsudi Suparlan ada 3 macam kebudayaan
dalam Indonesia yang majemuk, yaitu:
1.
Kebudayaan nasional Indonesia yang berlandasan
Pancasila dan UUD 1945.
2.
Kebudayaan suku bangsa, terwujud pada kebudayaan suku bangsa
dan menjadi unsur pendukung bagi lestarinya kebudayaan suku bangsa
tersebut.
3.
Kebudayaan umum likal yang berfungsi dalam pergaulan umum
(ekonomi, politik, social, dan emosional) yang berlaku dalam local-local di
daerah.
Contoh-contoh
kebudayaan yang ada di Indonesia
Kebudayaan
jawa
Propinsi
Jawa Tengah terletak di Pulau Jawa dan beribukota di Semarang. Terbagi menjadi
35 kabupaten dan Kota. Jawa Tengah memiliki adat istiadat dan budaya yang unik.
Jawa Tengah dikenal sebagai “jantung” budaya Jawa.
Rumah adat
di Indonesia bermacam-macam bentuknya dan mempunyai nilai seni masing-masing.
Karena rumah merupakan suatu yang sangat penting, selain sebagai tempat tinggal
rumah berfungsi untuk melindungi dari tantangan alam dan lingkungannya. Kita
juga dapat melakukan aktivitas penting didalamnya, tidak hanya diluar rumah
saja.Coba kita lihat salah satu dari rumah adat yang ada di Indonesia, yaitu
rumah adat Jawa. Rumah Jawa ldbih dari sekedar tempat tinggal. Masyarakat Jawa
lebih mengutamakan moral kemasyarakatan dan kebutuhan dalam mengatur warga
semakin menyatu dalam satu kesatuan. Contohnya saja kita lihat rumah adat dari
Provinsi Jawa Tengah yaitu rumah joglo.
Joglo
merupakan rumah adat Jawa Tengah yang terbuat dari kayu. Rumah bentuk ini
mempunyai nilai seni yg cukup tinggi dan hanya dimiliki orang yang mampu. Pada
masa lampau masyarakat jawa yang mempunyai rumah joglo hanya kaum bangsawan
seperti sang pangeran dan kaum orang yang terpandang, karena rumah ini butuh
bahan bngunan yang lebih banyak dan mahal dari pada rumah bentuk lain. Di zaman
yang semakin maju ini rumah joglo digunakan oleh segenap lapisan masyarakat dan
juga untuk berbagai fungsi lain, seperti gedung pertemuan dan kantor-kantor.
Pada
dasarnya, rumah bentuk joglo berdenah bujur sangkar. Pada mulanya bentuk ini
mempunyai empat pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru, dan digunakan
blandar bersusun yang di sebut tumpangsari. Blandar tumpangsari ini bersusun ke
atas, makin ke atas makin melebar. Jadi awalnya hanya berupa bagian tengah dari
rumah bentuk joglo zaman sekarang. Perkembangan selanjutnya, diberikan
tambahan-tambahan pada bagian-bagian samping, sehingga tiang di tambah menurut
kebutuhan. Selain itu bentuk denah juga mengalami perubahan menurut penambahannya.
Perubahan-perubahan tadi ada yang hanya bersifat sekedar tambahan biasa, tetapi
ada juga yang bersifat perubahan konstruksi.
Sirkulasi
keluar masuknya udara pada rumah joglo sangat baik karena penghawaan pada rumah
joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. rumah joglo,
yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat, semakin ke tengah,
jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan tanpa
maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan
tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang
dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Ciri
khas atap joglo, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan perpaduan
antara dua buah bidang atap segi tiga dengan dua buah bidang atap trapesium,
yang masing-masing mempunyai sudut kemiringan yang berbeda dan tidak sama
besar. Atap joglo selalu terletak di tengah-tengah dan selalu lebih tinggi
serta diapit oleh atap serambi. Bentuk gabungan antara atap ini ada dua macam,
yaitu: Atap Joglo Lambang Sari dan Atap Joglo Lambang Gantung. Atap Joglo
Lambang Sari mempunyai ciri dimana gabungan atap Joglo dengan atap Serambi
disambung secara menerus, sementara atap Lambang Gantung terdapat lubang angin
dan cahaya.
Rumah
adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya seninya yang
bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan kebudayaan daerah
yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau gaya seni,bahan
bangunanya pun terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas dan cukup mahal
harganya, bangunanya pun sangat kokoh dengan pondasi yang sangat kuat oleh
karena itu rumah ini sangat istimewa bagi adat jawa dan sangat dijaga
kelestariannya sampai saat ini. Oleh karena itu rumah joglo adalah salah satu
rumah yang berpengaruh bagi kelestarian adat daerah yang ada di Indonesia
meskipun adat-adat daerah lain banyak juga yang mempunyai rumah adat yang
mempunyai seni tersendiri.
Tari Gambyong
(Provinsi Jawa Tengah).
Gambyong
merupakan tarian khas Jawa Tengah yang biasanya ditampilkan untuk menyambut
tamu. Tarian ini merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas
pertunjukan Tari Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing
Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu
menyelaraskan gerak dengan irama kendang. Sebab, kendang itu biasa disebut otot
tarian dan pemandu gendhing.
Pada
zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian jalanan dilengkapi dengan bonang
dan gong. Gamelan yang dipakai biasanya meliputi gender, penerus gender,
kendang, kenong, kempul, dan gong. Semua instrumen itu dibawa ke mana-mana
dengan cara dipikul.
Umum
dikenal di kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendang bukanlah
sesuatu yang mudah dan harus mempunyai jiwa seni yang tinggi yang dapat
mengikuti irama sampai kedalam perasaan pengendang tersebut. Pengendang harus
mampu jumbuh dengan keluwesan tarian serta mampu berpadu dengan irama gendhing.
Maka tak heran, sering terjadi seorang penari Gambyong tidak bisa dipisahkan
dengan pengendang yang selalu mengiringinya. Begitu juga sebaliknya, seorang
pengendang yang telah tahu lagak-lagu si penari Gambyong akan mudah melakukan
harmonisasi.
Batik-Tulis
Pekalongan (Provinsi Jawa Tengah).
Pakaian
adat Jawa Tengah adalah Batik.Kita akan mudah menemukan batik di Propinsi ini
karena dua diantara wilayahnya merupakan sentra penghasil batik.Solo dan
Pekalongan adalah daerah penghasil batik yang telah memberikan kontribusi
positif untuk melestarikan budaya bangsa.
Batik
adalah suatu hasil karya yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Di
berbagai wilayah Indonesia banyak ditemui daerah-daerah perajin batik. Setiap
daerah pembatikan mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam
hias maupun tata warnanya oleh karena itu kita harus menjaga kelestarianya. Dan
salah satu daerah itu adalah Kabupaten Pekalongan. Batik di Pekalongan dapat
dikategorikan sebagai batik pesisir yang mempunyai ciri khas pada motif kain
hiasnya yang bersifat naturalis dan kaya warna. Ciri khas inilah yang
memberikan identitas tersendiri bagi batik-tulis Pekalongan yang berbeda dengan
batik lainnya, seperti batik-tulis Yogya atau Solo.
Lagu
Daerah (Provinsi Jawa Tengah)
Lir Ilir – Provinsi Jawa
Tengah
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
Lir
Ilir adalah lagu daerah Jawa Tengah, nada dasar naturel (C), birama 2/4 dengan
tempo alegretto. Lagu ini menggunakan bahasa Jawa dan sering dinyanyikan dengan
iringan musik gamelan. Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar
tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat
mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam
bentuk syair yang indah.
Makanan
Khas Semarang (Provinsi Jawa Tengah).
Bandeng
presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Semarang, Jawa
Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih,
kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan
Cara presto. Presto adalah Cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi.
Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah
makanan yang digemari karena dengan Cara masak presto duri-duri ini menjadi
sangat lunak. Sehingga dapat dinikmati dengan lebih mudah.
jawa
tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembag disini karena di
jawa tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan
candi di jawa tengah. mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa
tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka
mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak
kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan
budaya dunia oleh unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang
diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga
ketoprak yang merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa. di jawa tengah
juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo
yang dikenal dengan kasunanan solo budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari
wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi berikut beberapa foto
terkait budaya jawa tengah :
kraton_solo_centraljava-surakarta
batik
ketoprak
pagelaran wayang kulit
tari srikandi/ tari panah
Pertujukan wayang orang
Sinden
tayub
Batik
Adat jawa
KEBUDAYAAN SUMATERA UTARA
Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° -
100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km². Sumatra Utara pada dasarnya dapat dibagi atas: Pesisir Timur,
Pegunungan
Bukit Barisan, Pesisir Barat, Kepulauan Nias.
Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat
perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap
daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang
relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa
kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's
Oostkust bersama provinsi Riau.
Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di
pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong
konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan
Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan
hidupnya kepada danau ini.
Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi
penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. Namun
secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya dan Bahasa
Minangkabau.
Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli
mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli.
Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara,
Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu
juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih
menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut bahasa
Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan. menuturkan Bahasa Jawa sebagai
pengantar sehari-hari.
Di kawasan perkotaan, orang Tionghoa lazim menuturkan Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di
pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa
Batak yang terbagi atas empat
logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan
Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota
Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal menggunakan Bahasa Minangkabau.
Sumatera Utara yang kaya dengan budaya adat istiadat dan keindahan
alamnya. Sumatera Utara
kaya dengan berbagai adat budaya atau etnis yang beragam antara lain: Etnis
Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak
Simalungun, Nias, Etnis Sibolga Pesisir, dan etnis pendatang.
Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat
istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki
bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini sangat mendukung dalam pasar
pariwisata di Sumatera Utara. Walaupun begitu banyak etnis budaya di Sumatera
Utara tidak membuat perbedaan antar etnis dalam bermasyarakat karena tiap etnis
dapat berbaur satu sama lain dengan memupuk kebersamaan yang baik. Kalau di
lihat dari berbagai daerah bahwa hanya Sumatera Utara yang memiliki penduduk
dengan berbagai etnis yang berbeda dan ini tentunya sangat memiliki nilai
positif terhadap daerah sumatera utara.
Kekayaan
budaya yang dimiliki berbagai etnis yaitu:
Batak Toba dengan Tarian
Tortor, Wisata danau toba, wisata megalitik (kubur batu), legenda (cerita
rakyat), adat budaya yang bernilai tinggi dan kuliner. Batak Karo yang terkenal dengan daerah Berastagi dengan alam
yang sejuk dan indah, penghasil buah-buahan dan sayur-sayuran yang sudah
menembus pasar global dan juga memiliki adat budaya yang masih tradisional.
Etnis Melayu yang terkenal dengan berbagai peninggalan sejarah
seperti Istana Maimoon, tari derah dan peninggalan rumah melayu juga masjid
yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Batak Angkola yang terkenal dengan kultur budaya yang beragam,
mulai dari tari daerah adat istiadat dan merupakan penghasil salak (salak
sidempuan) yang juga sudah dapat menembus pasar global.
Batak Pakpak Dairi yang dikenal dengan peninggalan sejarah megalitik
berupa mejan dan patung ulubalang dan tentunya juga memiliki adat istiadat dan
tari daerah juga alat musik yang khusus.
Etnis Simalungun memiliki peninggalan sejarah berupa Rumah Bolon
atau yang dikenal dengan Museum Lingga/Rumah Bolon yang pada tempat itu masih
terdapat berbagai peninggalan sejarah dan etnis Simalungun juga memiliki adat
istiadat dan budaya yang tersendiri.
Etnis Nias memiliki
daerah yang kaya dengan wisata alam yang sangat menakjubkan yang telah memiliki
nilai jual hingga ke mancanegara, daerah ini juga memiliki kekayaan situs
megalitik dan daerah ini masih tergolong daerah yang orisinal yang belum
terlindas dengan kemajuan zaman karena didaerah ini masih banyak peninggalan
megalitik seperti kampung batu, nilai budaya yang tradisional dan banyak lagi
yang sangat bernilai tinggi, dan menurut cerita masyarakat setempat, daerah
tersebut sudah direncanakan untuk dijadikan salah satu zona situs megalitik
yang dilindungi dunia.
Etnis Sibolga Pesisir ini juga memiliki berbagai budaya dan adat
istiadat yang khusus yang juga memiliki nilai sejarah yang sangat berharga.
Dari semua etnis tersebut maka dapatlah dikatakan bahwa Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya dan etnis
juga sejarah yang patut untuk diperhitungkan dan dijaga kelestariannya demi
mengangkat martabat bangsa Indonesia di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Budaya Sumatera Utara - Seni Kebudayaan Tradisional Propinsi Daerah
Sumut. Sumatra Utara memiliki khasanah kekayaan budaya yang beraneka ragam.
Kebudayaan daerah Sumsel tersebut meliputi adat istiadat, seni tradisional, dan
bahasa daerah. Di Propinsi
Sumatera Utara terdapat beberapa suku yang mendiami propinsi
tersebutdiantaranya adalah suku Melayu, suku Nias, suku Batak Toba, suku
Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, suku Tapanuli Selatan yang terdiri
dari suku Sipirok, suku Angkola, Padang Bolak, serta Mandailing, Namun ada juga
pendatang seperti suku Minang, Jawa serta Aceh. Pendatang ini membawa
kebudayaan serta adat-istiadatnya masing-masing.
Seni
Budaya Sumatera Utara
Sama seperti budaya daerah lainnya yang ada di Indonesia Sumatera Utara
juga memilki musik yang khas daerah Sumse. Musik yang biasa dimainkan di
Sumatra Utara ini tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan di
Sumut. Yang menjadi ciri khas adalah terdapat alunan musik genderang. Seperti
misalnya pada Etnis Pesisir yang memiliki serangkaian alat musik yang sebut
dengan Sikambang.
Tarian
Budaya Sumatera Utara
Memiliki beraneka ragam seni tari tradisional yang terbagi beberapa
macam. Ada yang bernuansa magis yang berupa tarian sakral namun ada juga yang
sifatnya untuk hiburan saja yang berupa tari profan. Jenis tari adat Sumut
merupakan bagian dari upacara adat, sedangkan tari sakralnya biasanya ditarikan
oleh dayu-datu.
Beberapa tarian yang berasal dari Sumatera Utara adalah tari Tortor,
morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung, tortor
nasiaran, tortor tunggal panaluan.
0 komentar:
Posting Komentar