Mengintip Rencana Pembangunan Api Tak Kunjung Padam
TLANAKAN - Upaya menjadikan Api Tak Kunjung Padam di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, sebagai maskot pariwisata di Pamekasan ternyata tidak murah.
Untuk menyulap keajaiban alam tersebut, Pemkab Pamekasan membutuhkan biaya Rp 5 miliar. Dana itu direncanakan dalam RAPBD 2015.
Untuk menyulap keajaiban alam tersebut, Pemkab Pamekasan membutuhkan biaya Rp 5 miliar. Dana itu direncanakan dalam RAPBD 2015.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) Pamekasan Jon Julianto mengungkapkan, pemkab sudah bertekat untuk membangun Api Tak Kunjung Padam sebagai wisata unggulan. Menurut dia, telah dibangun kesepakatan antara pemkab dengan pemilik tanah untuk dilakukan perbaikan di segala sektor. Mulai infrastruktur jalan hingga penambahan fasilitas di sekitar Api Alam.
”Pembangunan tempat wisata Api Tak Kunjung Padam lintas sektoral. Untuk perbaikan jalan nanti ditangani Dinas PU Cikatarung. Sementara untuk fasilitas di dalam bisa dikelola bagian pembangunan. Dananya kira-kira Rp 5 miliar,” kata Jon Julianto, kemarin (29/10).
Dia menambahkan, perbaikan di segala sektor penting dilakukan. Sebab, selama ini banyak yang mengeluh tentang minimnya fasilitas yang ada di sekitar Api Tak Kunjung Padam. Akses jalan dari arah timur menuju lokasi tersebut juga perlu diperbaiki.
”Memang ada banyak hal yang perlu diperbaiki. Fasilitas parkir, misalnya, saat ini masih minim. Nanti akan dibangun menjadi lebih baik,” ucapnya.
Menurut Jon, tantangan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) pada 2015 mendatang harus direspons dalam segala aspek, termasuk bidang pariwisata. Dia juga berharap masyarakat yang selama ini antipati terhadap pariwisata, bisa memahami pentingnya pembangunan bagi kemajuan Pamekasan.
”Jadi kami berharap masyarakat bisa menerima. Tidak seperti sebelum-sebelumnya yang mendapat banyak penolakan. Apalagi, Madura pasca pembangunan Jembatan Suramadu membutuhkan pembenahan di segala lini. Jembatan Suramadu itu hendaknya dijadikan jembatan ekonomi, bukan jembatan penghubung,” papar Jon.
Meski akan menelan biaya tinggi, tapi menurut Jon, hal itu berbanding lurus dengan keinginan bupati untuk menjadikan Api Tak Kunjung Padam sebagai pariwisata unggulan di Kota Gerbang Salam. Alasannya, tempat wisata tersebut tidak dimiliki oleh tiga kabupaten lainnya di Madura.
”Kalau potensi wisata pantai, gunung, dan makam di kabupaten lain ada. Tapi untuk wisata api alam, hanya ada di Pamekasan. Makanya Bapak Bupati Ach. Syafii menginginkan Api Tak Kunjung Padam dijadikan maskot pariwisata Pamekasan,” pungkasnya. (*/hud)
————————————
Dipostingkan oleh Administrator
0 komentar:
Posting Komentar