Nama : Ahmad Maftuh
Kelas : 3IC08
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lampu halogen, LED, dan HID bagi Anda yang menggemari
otomotif pastinya sudah sering mendengar ketiga jenis lampu kendaraan ini.
Terlebih lagi untuk jenis lampu halogen yang memang sudah mulai mulai digunakan
semenjak era 90an.
Seiring dengan perkembangan teknologi, lampu kendaraan bermotor
pun mengalami kemajuan. Dari mulai jenis lampu biasa, kemudian halogen hingga
teknologi lampu LED dan HID yang mampu menghasilkan nyala lampu yang lebih
optimal dengan konsumsi daya listrik yang rendah.
Nah, khususnya bagi Anda yang sedang mencari lampu motor atau
mobil yang paling cocok untuk diaplikasikan pada kendaraan yang Anda miliki,
maka berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan lampu kendaraan jenis
halogen, LED dan HID yang bisa menjadi referensi Anda dalam memilih lampu
kendaraan roda dua maupun roda empat.
1.2 Tujuan
Penulisan
Tujuan pada penulisan berfungsi agar pembahasan pada judul
penulisan tidak terlalu jauh dari judul pada penulisan. Adapaun tujuan dari
penulisan ini sebagai berikut :
1. Mengetahui perbedaan
Lampu Motor/Mobil Halogen, LED dan HID.
2. Cara kerja
pada lampu Halogen, LED, dan HID.
BAB II
PEMBAHASAN
LAMPU merupakan salah satu komponen terpenting
kendaraan. Kini, teknologi lampu di dunia otomotif semakin maju dan beragam,
mulai dari bohlam krypton, halogen, xenon, hingga LED. Bahkan kini teknologi
laser mulai digunakan untuk lampu utama kendaraan, walapun masih sebatas
percobaan.
Lalu
teknologi lampu seperti apa yang sebaiknya dipilih? Sebelum
memilih, perlu diperhatikan tujuan dari pengembangan, yaitu untuk membuat
pencahayaan semakin terang dan hemat energi. Untuk itu, tren lampu yang sedang
berkembang saat ini adalah LED (Light Emitting Dioda).
Dulu LED hanya digunakan sebagai lampu dashboard, lampu rem,
sein, DRL atau lampu foglamp untuk membantu lampu utama. Namun kini LED mulai
beralih fungsi menjadi lampu utama.
Tercatat
beberapa pabrikan yang menggunakan LED pada sepeda motor seperti BMW, Ducati,
Harley Davidson, Honda dan beberapa pabrikan lain. LED punya kelebihan pada
konsumsi daya yang relatif kecil dibanding lampu jenis bohlam konvensional
namun mampu memberikan penerangan yang cukup baik pada kondisi gelap.
Bayangkan, LED dengan daya 20 watt punya pencahayaan setara
dengan bohlam Halogen 35 watt, tapi memang masih kalah jika dibandingkan dengan
HID. Tapi masa pakainya, LED jauh lebih lama disbanding HID. Rata-rata, lampu
LED mampu bertahan hingga 30.000-50.000 jam kerja. Sementara Halogen hanya
2.500 jam dan HID pun hanya 3.500 jam.
Selain
daya yang lebih kecil, LED juga lebih aman terhadap reflektor karena tidak menghasilkan
panas berlebih seperti lampu Halogen dan Xenon (HID).
Namun di balik kelebihan yang dimiliki LED, ternyata punya
kekurangan yang harus diperhatikan agar performanya tetap terjaga, yaitu LED
membutuhkan kelistrikan yang konstan. Oleh karena itu penggunaan LED wajib
menggunakan arus DC, jika tidak maka akan memperpendek umur LED. LED juga
membutuhkan pendingin agar tidak overheat. Berikut beberapa penjelsan dari
lampu Halogen, LED, dan HID.
1.
Lampu Halogen
Tipikal dari lampu ini adalah mampu menyala jauh lebih terang dibandingkan dengan lampu bohlam standar dengan ukuran watt yang lebih besar. Hingga kini banyak masyarakat yang tetap memilih jenis lampu halogen untuk kendaraannya. Hal tersebut dikarenakan harganya yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan lampu jenis LED atau HID. Faktor lainnya yang menjadi daya tarik adalah lampu halogen lebih mudah didapat dan tersedia hampir di semua bengkel maupun pusat penjualan suku cadang kendaraan bermotor.
Lampu ini merupakan lampu jenis pijar yang memiliki komponen filamen tungsten yang dibungkus dengan kaca bening yang kemudian dimasukkan dengan gas nitrogen dan crypton. Sistem kerjanya adalah dengan memanaskan filamen didalamnya untuk menghasilkan cahaya yang kemudian diperkuat oleh campuran gas didalamnya.
Lampu halogen memiliki intensitas cahaya yang cukup terang dan mampu menembus kabut sehingga cukup sering digunakan untuk pencahayaan lampu mobil off-road atau kendaraan yang sering melintas di daerah-daerah pegunungan.
Tipikal dari lampu ini adalah mampu menyala jauh lebih terang dibandingkan dengan lampu bohlam standar dengan ukuran watt yang lebih besar. Hingga kini banyak masyarakat yang tetap memilih jenis lampu halogen untuk kendaraannya. Hal tersebut dikarenakan harganya yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan lampu jenis LED atau HID. Faktor lainnya yang menjadi daya tarik adalah lampu halogen lebih mudah didapat dan tersedia hampir di semua bengkel maupun pusat penjualan suku cadang kendaraan bermotor.
Lampu ini merupakan lampu jenis pijar yang memiliki komponen filamen tungsten yang dibungkus dengan kaca bening yang kemudian dimasukkan dengan gas nitrogen dan crypton. Sistem kerjanya adalah dengan memanaskan filamen didalamnya untuk menghasilkan cahaya yang kemudian diperkuat oleh campuran gas didalamnya.
Lampu halogen memiliki intensitas cahaya yang cukup terang dan mampu menembus kabut sehingga cukup sering digunakan untuk pencahayaan lampu mobil off-road atau kendaraan yang sering melintas di daerah-daerah pegunungan.
Meskipun memiliki cahaya yang terang, namun sistem kerja lampu halogen cukup konvensional sehingga memiliki beberapa kelemahan lain jika dibandingkan dengan lampu jenis LED maupun HID. Kelemahan yang pertama adalah lampu ini mengkonsumsi daya listrik yang cukup besar (minimum 55 watt) sehingga waktu pemakaian aki cenderung lebih boros. Selain konsumsi listrik, lampu ini juga kerap menghasilkan panas yang cukup tinggi saat dioperasikan sehingga kerap membuat lampu menjadi cepat buram dan sering membuat dudukan mika kaca kendaraan meleleh.
Lampu halogen tergolong cukup unik dalam penanganannya. Lampu jenis ini tidak boleh langsung terkena tangan, khususnya pada bagian kaca. Sebab jika terkena langsung maka meninggalkan bekas seperti noda berminyak pada kaca. Akibatnya, bekas minyak tersebut akan mempengaruhi suhu lampu menjadi tidak merata saat dioperasikan.
Permukaan kaca yang berminyak akan memiliki suhu yang lebih dingin ketimbang yang tidak berminyak sehingga membuat suhu menjadi tidak stabil dan mengalami kerusakan. Ada pun cara memegang lampu halogen yang benar adalah dengan memegang pada bagian pangkalnya (dudukan lampu) atau bisa juga dipegang langsung pada bagian kacanya namun dengan melapisinya terlebih dahulu dengan kertas, tisu atau bisa dengan menggunakan sarung tangan.
2.
Lampu LED (Light Emitting Diodes)
Lampu LED yang merupakan kependekan dari Light Emitting Diodes merupakan lampu yang menggunakan chip semikonduktor dengan hambatan yang memancarkan cahaya monokromatik. Tak seperti lampu halogen yang menggunakan filamen tungsten, lampu LED menghasilkan cahaya yang tidak panas. Oleh sebab itu komponennya juga menjadi jauh lebih awet jika dibandingkan dengan lampu halogen.
Lampu ini menjadi salah satu lampu kendaraan favorit karena harganya yang cukup terjangkau, hemat energi serta tidak panas sehingga tidak memiliki efek yang merusak kaca mika tempat rumah lampu kendaraan. Sangat cocok untuk diaplikasikan terhadap motor atau mobil.
Lampu LED yang merupakan kependekan dari Light Emitting Diodes merupakan lampu yang menggunakan chip semikonduktor dengan hambatan yang memancarkan cahaya monokromatik. Tak seperti lampu halogen yang menggunakan filamen tungsten, lampu LED menghasilkan cahaya yang tidak panas. Oleh sebab itu komponennya juga menjadi jauh lebih awet jika dibandingkan dengan lampu halogen.
Lampu ini menjadi salah satu lampu kendaraan favorit karena harganya yang cukup terjangkau, hemat energi serta tidak panas sehingga tidak memiliki efek yang merusak kaca mika tempat rumah lampu kendaraan. Sangat cocok untuk diaplikasikan terhadap motor atau mobil.
Selain untuk penerangan kendaraan, lampu LED juga banyak ditemukan pada komponen peralatan listrik di rumah. Diantaranya seperti televisi, senter batu akik, komputer, laptop dan perangkat-perangkat elektronik lainnya.
3.
Lampu HID (High Idensity Discharge)
Lampu HID atau High Idensity Discharge yang juga dikenal sebagai lampu halida merupakan lampu lucutan gas intensitas tinggi dan logam yang membentuk senyawa fluorida, klorida, bromida, iodida, atau astatin yang berbentuk padatan putih dalam suhu ruangan.
Karakter dari lampu ini adalah mampu bersinar sangat terang dan menyilaukan layaknya seperti siang hari dengan hanya bersumber pada satu titik cahaya terang yang menyebar ke semua arah. Oleh sebabnya pemilik kendaraan harus memperhatikan arah reflektor saat memasang lampu ini. Sebab jika pemasangannya kurang pas, dikhawatirkan justru bisa mengganggu pengendara lain yang berlawanan arah saat berpapasan di malam hari.
Lampu HID atau High Idensity Discharge yang juga dikenal sebagai lampu halida merupakan lampu lucutan gas intensitas tinggi dan logam yang membentuk senyawa fluorida, klorida, bromida, iodida, atau astatin yang berbentuk padatan putih dalam suhu ruangan.
Karakter dari lampu ini adalah mampu bersinar sangat terang dan menyilaukan layaknya seperti siang hari dengan hanya bersumber pada satu titik cahaya terang yang menyebar ke semua arah. Oleh sebabnya pemilik kendaraan harus memperhatikan arah reflektor saat memasang lampu ini. Sebab jika pemasangannya kurang pas, dikhawatirkan justru bisa mengganggu pengendara lain yang berlawanan arah saat berpapasan di malam hari.
Salah satu keunikan dari lampu jenis HID adalah terang yang bertahap atau dalam kata lain baru dapat menghasilkan cahaya yang optimal setidaknya 15 detik setelah dioperasikan. Adapun beberapa keunggulan dari lampu HID adalah dapat menghasilkan nyala yang sangat optimal, irit daya listrik, awet dan tidak menghasilkan panas yang berlebih layaknya lampu halogen.
Namun disamping beberapa keunggulannya, lampu HID juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya seperti harganya yang cukup mahal sehingga agak sulit dalam mendapatkannya, variasi yang sedikit dan yang tak kalah penting adalah penempatannya yang harus benar-benar pas saat dipasang di kendaraan sehingga tidak berpotensi mengganggu pengendara lainnya. Harga LED juga cukup mahal dibandingkan Halogen dan Xenon. Untuk urusan fokus cahaya juga tergantung reflektor yang digunakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan
di atas dapat diambil kesimpulan mengenai penggunaan lampu pada kendaraan. Berikut
kesimpulannya:
1. Lampu Halogen
mampu menyala jauh lebih terang dibandingkan dengan lampu bohlam standar dengan
ukuran watt yang lebih besar.
2. Lampu LED
yang merupakan kependekan dari Light Emitting Diodes merupakan lampu
yang menggunakan chip semikonduktor dengan hambatan yang memancarkan cahaya monokromatik.
3. Lampu HID
atau High Idensity Discharge yang juga dikenal sebagai lampu halida
merupakan lampu lucutan gas intensitas tinggi dan logam yang membentuk senyawa fluorida,
klorida, bromida, iodida, atau astatin yang berbentuk padatan putih
dalam suhu ruangan.
4. Pada setiap
jenis lampu memiliki cara kerja yang berbeda begitupun dengan kelebihan dan
kekurangannya pun berbeda.
5. Tidak semua
jenis lampu diperbolehkan digunakan pada kendaraan bermotor.
3.2 Saran
Saran saya pada penggunaan jenis
lampu penerangan pada kendaraan adalah sebagai berikut:
1. Lebih bijak
dalam memilih lampu untuk kendaraan.
2. Jangan sampai
lampu yang kita gunakan menimbulkan celaka pada orang lain.
3. Ikuti peraturan
yang sudah ditetapkan oleh pihak tertentu mengenai perlengkapan kendaraan.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar